Minggu, 29 Januari 2012

The Misterious Howling: Anak-anak Unik yang dibesarkan Serigala

Cerita ini dibuka dengan kemunculan Penelope Lumley—gadis lima belas tahun yang baru saja lulus dari Akademi Swanburne—yang melakukan perjalanan panjang untuk wawancara kerja pertamanya. Ia pergi ke Ashton Place, kawasan rumah pribadi yang ternyata sangat besar dengan pemiliknya yang kaya raya, untuk melamar kerja sebagai pengajar anak-anak di rumah itu. Setelah wawancara singkat, ia pun langsung diterima. Yang tak pernah ia sangka-sangka, anak-anak yang harus ia didik adalah tiga anak yang tidak biasa. Ia bertemu dengan anak-anak dengan tingkah binatang yang hanya bisa melolong dan terkunci di dalam gudang gelap dengan hanya jerami dan selimut untuk menghangatkan tubuh mereka. Setelah itu, barulah ia diberitahu bahwa ketiga anak itu adalah anak-anak yang ditemukan di dalam hutan pribadi milik keluarga Ashton saat perburuan dan kemungkinan besar telah dibesarkan oleh serigala.
Tapi, Penelope tetap bertekad untuk tinggal dan mendidik anak-anak itu. Dan, dengan cepat ia pun jadi dekat dengan ketiga anak yang kemudian diberi nama Alexander, Beowulf, dan Cassiopeia Incorrigible oleh sang Tuan Rumah, Lord Frederick Ashton. Dan kemudian, dimulailah perjuangan Penelope untuk mendidik ketiga anak itu dari nol, mulai dari mengajari mereka untuk mandi, memakai baju dan celana, cara makan makanan yang dimasak, mengganti lolongan-lolongan mereka dengan kata-kata, dan banyak hal dasar lainnya.
Masalah baru mulai muncul saat Lady Constance, nyonya muda yang hanya menganggap ketiga anak itu sebagai pengganggu dan biang keributan, menuntut agar mereka harus sudah siap untuk menghadiri pesta Natal yang ia adakan tak lama lagi. Penelope pun harus bekerja lebih keras lagi untuk mempersiapkan ketiga anak Incorrigible itu agar memahami etiket dan sopan santun yang memadai dan agar bisa menguasai dansa wajib untuk pesta itu. Tapi, apakah semua berjalan lancar?
Hmm, cerita ini tergolong cerita ringan dan sederhana yang cukup menyenangkan. Dengan setting abad ke-19 dan cerita tentang anak-anak yang dibesarkan serigala memberikan ancang-ancang yang cukup menjanjikan. Buku ini memiliki napas klasik tapi segar melalui tokoh Penelope Lumley yang miskin namun cerdas dan penuh semangat.
Dari konten cerita, buku ini jelas masuk genre anak-anak, namun pembaca dewasa akan melihat bahwa buku ini memiliki sisi yang dalam jika dibaca melalui kacamata orang dewasa, misalnya tentang cara-cara yang dipilih untuk mendidik ketiga anak itu dan juga dengan kata-kata bijak yang menghiasi buku ini.




Share on :

0 comments:

Posting Komentar

 
© Copyright Ufuk Fiction Magazine 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all