Rabu, 13 Juni 2012

Lebih Dekat dengan Kusumastuti Fischer, Penulis Olez: Dari Vienna untuk Cinta

Vienna.....Tempat Kejadian Perkara novel OLEZ.... 
             tempat dimana Wanda bertemu Alex dan Sidhi...         

Single, bekerja di negara orang, plus doyan berpetualang. Gabungan itu semua membuat saya suka berkelana mengunjungi pelosok-pelosok Eropa ketika saya mendapat kesempatan bekerja di Austria. Sayangnya, negara kecil satu ini suka terlewat di biro turis Indonesia. Membuat banyak orang sering bertanya, Austria itu disebelah mananya Australia? (Dan jawaban saya biasanya, oh, Austria itu Australia yang tidak ada kanggurunya). Karena itu, dapat dibayangkan betapa happy-nya saya setiap kali bertemu dengan orang Indonesia lain di Austria. Termasuk, ketika saya bertemu sekelompok pelajar Indonesia yang belajar Gastronomi (nama keren ilmu tata boga) di Austria. Dari mereka saya mengetahui kalau beberapa sekolah tata boga di Indonesia mengirim muridnya ke Austria. Yang nantinya mereka akan bekerja di perhotelan atau restoran berbintang. Selain itu, saya sendiri juga tertarik akan budaya dan sejarah suatu bangsa. Akibatnya, selain istana, museum dan sejarah negara ini, saya juga tertarik akan makanan mereka. Terutama tradisi roti olesnya. Bagaimana sandwich terbuka ini bisa tetap laku keras ratusan tahun setelah ditemukan. Kedua hal ini menjadi inspirasi dasar saya dalam menulis Olez: Dari Vienna untuk Cinta. Ditambah berbagai faktor lain yang saya temui di Austria dan Jakarta hasilnya menjadi sebuah cerita yang dapat terjadi pada siapa saja, di mana saja, kapan saja. Jadi? Siapkan roti berolesmu dan nikmati dengan OLEZ!
 ---Kusumastuti Fischer

TENTANG PENULIS
Kusumastuti Fischer, Sarjana Teknik Mesin Universitas Indonesia kelahiran Jakarta ini sudah menggeluti dunia tulis-menulis sejak usia belia. Saat itu, karya-karyanya pernah diterbitkan berbagai majalah anak Indonesia. Ketika ia pindah ke Austria karena tuntutan pekerjaan sesuai bidang keteknikannya, ia tidak melupakan dunia tulis-menulis. Di Austria, negara yang sudah belasan tahun ia diami, sampai sekarang, ia masih kerap menulis dan berkarya. Novel ini adalah novel kedua dari ibu dua anak ini. Selain itu, ia sudah menerbitkan banyak artikel, baik fiksi dan non fiksi, cerita di banyak majalah dalam dan luar negeri. Serta telah menerbitkan berbagai buku, seperti Alanakyla Tidak Mencari Pangeran, Buku Panggung Boneka – Ayo Ke Kebun Binatang, 3 Sahabat dan Misteri AEIO dan 3 Sahabat dan Misteri Pharao Matahari dan e-book dalam bahasa Jerman.

Share on :

0 comments:

Posting Komentar

 
© Copyright Ufuk Fiction Magazine 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all